KADER
MUDA MUHAMMADIYAH DAN VIRUS POLITIK PRAKTIS
Oleh. Agus Saputro
Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Management Universitas Muhammadiyah Surakarta
Ketua Pimpinan Daerah Ikatan
Pelajar Muhammadiya ( PD IPM ) Wonogiri
Politik merupakan satu
bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Sebagian orang
menganggap bahwa politik adalah hal yang sangat kotor dan menjijikan yang harus
di jauhi, pernyataan ini tidak semata-mata tanpa alasan, akan tetapi wajah
politik di Indonesia yang membuat sebagian orang berpendapat seperti itu.
Permainan para elit politik negri ini yang menampilkan perilaku saling membunuh
dan saling menyerang antara satu dengan yang lain, perilaku aktor politik yang
menhalalkan segala cara untuk meraih tujuan dan berkuasa, janji-janji para
politikus saat kampanye yang semanis madu tetapi realitas yang sangat pahit di
rasakan rakyat saat para aktor politik tidak pernah menepati janji dan
tersandung berbagai sekandal kasus korupsi, serta keputusan pemimpin yang
jarang berpihak pada rakyat kecil dan lebih cenderung menguntungkan
pengusaha-pengusaha besar dan pihak asing.
Minimnya moral para
politikus di tambah kurangnya kompetensi menjadikan wajah politik Indonesia
semakin muram. Politik uang dan politik praktis cenderung mendomonasi panggung
pentas politik negeri. Politik juga menjadi alat untuk menindas dan menghisap
darah saudara sebangsa sendiri, karena di saat duduk di kursi penguasa yang notabene yang memilih adalah
rakyat justru politikus bagaikan kacang yang lupa pada kulitya. Di Indonesia
juga terjadi pergeseran makna dari pemimpin yang seharusnya menjadi wakil dari
rakyat tetapi justru menjadi penindas dan pencipta kesengsaraan rakyat. Di
sinilah organisasi islam menjadi satu-satunya tumpuan rakyat untuk merubah
ruangan kotor politik Indonesia menjadi ruangan yang nyaman dan membuat
penghuninya krasan. Organisasi islam di anggap sebagai secercah harapan bangsa
untuk melahirkan calon-calon pemimpin yang mampu mengemban amanah rakkyat dan
bangsa. Meski ormas islam seperti Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama ( NU ) secara
terang-terangan menolak apabila mereka di anggap sebagai partai politik. Bahkan
Muhammadiyah menindak tegas pimpinan Muhammadiyah untuk melepas jabatan apabila
mereka terlibat dalam aktifitas politik. Tetapi tidak kita pungkiri bahawa dari
organisasi-organisasi islam inilah lahir tokoh-tokoh bangsa dengan dedikasi
tinggi untuk memajukan bangsa.Buya Syafi’i Ma’arif, Prof.Amin Rais adalah sosok
yang telah membuktikan kepiawaian mereka di bidang masing-Masig di dalam memberikan
solusi dari masalah-masalah yang mendera bangsa ini. Di masa lalu kita masih
mengingat jasa KH.Mas Mansyur, salah satu tokoh Muhammadiyah yang turut serta
berjasa di dalam merumuskan Undang-Undang Dasar 1945.
Mengingat begitu
peliknya masalah yang mendera bangsa ini, semoga kelak lahir lebih banyak tokoh
muda yang kompeten dan mampu menerobos
rintangan sehingga mampu mengeluarkan bangsa Indonesia dari peliknya masalah
yang mendera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar