Mewujudkan Mimpi Bangsa Melalui Kader Muhammadiyah
Oleh. Agus Saputro ( Kader IMM Kom.Muh.Hatta FE. UMS
angkatan 2011 )
Hampir 67 tahun gaung suara proklamasi
di kumandangkan oleh Ir.Soekarno sebagai tanda lepasnya belenggu penjajahan
bangsa Belanda di Indonesia. Pasca proklamasi bangsa Indonesia masih harus di
hadapkan pada berbagai masalah pelik yang menuntut untuk segera di selesaikan. Agresi
militer 1 dan agresi militer 2 Belanda, pembebasan Irian Barat, pemberontakan
Partai Komunis Indonesia atau G 30 S/PKI, dan rentetan pemberontakan-pemberontakan
yang mengerogoti dinding persatuan bangsa. Runtuhnya kekuasaan dinasti orde
baru yang di tandai dengan lengsernya Presiden Soekarno dari kursi presiden dan
di gantikan oleh Jendral Soeharto seolah menjadi titik balik bangkitnya bngsa,
tetapi sayang Jendral Soeharto yang menjad harapan rakyat Indonesia justru
menjelma mewujudkan pemerintahan yang kaya akan korupsi, kolusi dan nepotisme (
KKN ). Rakyat yang sudah tidak bisa bersabar terpaksa menluapkan amrahnya
dengan menuntut Presiden Soeharto turun dari singgasana Presiden Indonesia pada
tahun 1998. Dengan jatuhnya pemerintahan Soeharto maka berakhir pula lah rezim
orde baru yang membelenggu Indonesia selama 32 tahun.
Dengan tumbangnya rezim Soeharto maka di
mulailah era reformasi Indonesia. Sejak tahun 1998 sampai ddengan tahun 2012
indonesia telah 3 kali melaksanakan pemilu dan 3 kali pula tambuk kekuasaan
presiden berganti. KH. Abdurahman Wahid, Megawati Soekarno Putri. DR. Susilo
Bambang Yudhoyono silih berganti mengisi kursi presiden Republik Indonesia
untuk menjadi nahkoda yang seharusnya membawa Indonesia menjadi bangsa yang
lebih baik.
Tetapi ralita berkata lain, kasus korupsi yang di lakukukan oleh
beberapa elit politik bangsa, rentetan konflik yang tak kunjung usai menjadi
penyakit kronis yang menggerogoti persatuan dan kesatuan bangsa. Pemerintah yang seharusnya bertindak cepat di
dalam memberantas korupsi di buat seolah tidak berkutik bagaikan srigala yang
kehilngan taring di kala sekandal-sekandal korupsi menerpa elit-elit politik
yang memiliki kekuasaan.
Hal itu lah yang menjadi tuntutan bahwa
bangsa ini sedang memerlukan generasi muda yang mumpuni di segala bidang untuk menjadi
leader yang membawa bangsa Indonesia keluar
dari lilitan masalah yang menimpa bangsa. Mega skandal korupsi yang saat ini di
tangani oleh para penegak hukum harusnya segera di selesaikan. Sehingga kesan
kalau hukum di Indonesia yang berkesan tebang pilih dan hanya berlaku bagi
rakyat kecil, pencuri sandal jepit, pencuri bawang, bahkan nenek pencuri kapas
dan seolah tak punya nyali untuk menyentuh elit bangsa yang juga terseret di
dalam mega skandal korupsi yang memakan uang rakyat dalam jumlah yang luar
biasa besar.
Dari berbagai masalah dan penyakit yang
menyerang bangsa ini rakyat Indonesia masih memiliki sedikit harapan melalui
kader-kader unggulan produk asli persyarikatan Muhammadiyah. Secara tidak
langsung sepak terjang warga Muhammadiyah yang senantiasa ber Amar ma’ruf nahi mungkar sangat
memberikan peran. Kader-kader produk Muhammadiyah memiliki peran sentral dan di
harapkan mampu mengeluarkan bangsa ini dari belenggu kemiskinan, ketidakadilan
hukum dan bahkan korupsi. Kader Mhammadiyah di tuntut untuk tampil di depan
sebagai sang pencerah bangsa ini.
Realita sejarah telah mengukir prestasi
para keder persyarikatan Muhammadiyah dalam tinta emas perjalanan bangsa ini.
KH.Ahmad Dahlan yang juga sebagai penggagas berdirinya Muhammadiyah berperan di
dalam memberikan pandidikan bagi anak-anak dari golongan rakyat jelata,
mengajak memurnikan ajaran islam sesuai ajaran nabi Muhammad SAW. KH.Ahmad
Dahlan turut pua di dalam usaha memerdekakan bangsa indonesi, melalui Budi
Utomo dan Sarikat Islam beliu turut memberikan sumbangan gagasan bagaimana
caranya melepaskan Indonesia lepas dari belenggu penjajahan.
Keder Muhammadiyah lainya yang sangat
berperan di dalam memerdekakan bangsa Indonesia adalah Ki Bagus Hadikusumo,
beliau sangat berperan ketika bangsa ini merumuskan Undang-Undang Dasar ( UUD )
pada tahun 1945. Beliaulah yang
memperjuangkan asas islam masuk ke dalam UUD 1945.
Dari dunia militer Muhammadiyah
mempunyai nama Jendra Sudirman, beliaulah pemimpin pasukan Indonesia yang
berperang menggunakan cara bergerilya. Jendral sudirman juga di kenal oleh
warga Muhammadiyah sebagai bapak Pandu Hizbul Wathan ( HW ).
Di zaman reformasi Muhammadiyah
mencatatkan nama mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yaitu
Prof.Dr.Amien Rais, MA yang menjadi nahkoda bergulirnya reformai 1998 yang di
dukung oleh gerakan para mahasiswa menuntut berakhirnya pemerintahan presiden
Soeharto. Beliau pula juga pernah menjabat sebagai ketua Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ( MPR RI ).
Sederet nama besar para tokoh Muhammadiyah
telah memberi warna di dalam perjalanan bangsa Indonesia. Goresan tinta emas para pendahulu
harus menjadi cambuk bagi para generasi penerus, kader-kader Muhammadiyah,
kader islam dan kader bangsa Indonesia. Di saat bangsa ini didera krisis
kepemimpinan di harapkan kader-kader Muhammadiyah mampu muncul menjadi top leader yang mampu mengeluarkan
bangsa ini keluar dari berbagai masalah dan mampu menjadikan bagsa ini bangsa
yang aman, tentram, adil, makmur dan sentosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar